Tips Membuat Subjek Lamaran Kerja yang Bagus Agar Dilirik HRD

Email sebagai sarana melamar kerja sudah menjadi tren bagi para job seeker dan perusahaan. Menulis email lamaran kerja tidak bisa sembarangan karena alih-alih dibaca, lamaran kamu justru dapat dianggap spam dan tidak dibaca olehi HRD. Salah satu aspek penting dalam menulis email lamaran kerja adalah subjek lamaran kerja. 

Saat duduk di bangku sekolah menengah ke atas atau kejuruan mungkin kita pernah diberi tugas oleh guru untuk membuat surat lamaran kerja. Surat tersebut ditulis dengan tangan di sebuah kertas folio. Tentu saja ini cukup merepotkan karena tidak boleh ada kesalahan dalam penulisan. Sekali salah harus mengganti dengan lembar yang baru.

Tapi, di era digitalisasi sekarang ini benarkah cara melamar kerja tersebut masih digunakan? Mengapa banyak perusahaan beralih ke penggunaan email? Mari kita simak ulasannya.

Lamaran Kerja Via Email

Email atau electronic mail adalah media berbasis internet yang digunakan dalam kegiatan surat menyurat. Penggunaan email memiliki beberapa keunggulan dibanding surat dalam bentuk kertas, yakni penggunaan yang convinience dimana kamu dapat menulis dengan mudah, meng-copy, menghapus, dll. 

Selain itu, kamu dapat mengakses email dimanapun dan kapanpun bahkan hanya dengan menggunakan ponsel. Pengiriman email juga sangat mempersingkat waktu karena hanya butuh sepersekian detik agar penerima dapat membaca dan membalas email kamu. 

Email juga lebih menguntungkan dari segi finansial karena tidak harus membeli kertas dan membayar biaya pengiriman. Penggunaan email juga selaras dengan konsep paperless sehingga dapat mengurangi limbah kertas.

 

Subjek Email Lamaran Kerja dan Fungsinya

Kebanyakan dari kita mengabaikan penulisan subjek email saat mengirim email non resmi karena fokus pada isi dan apa yang dilampirkan. Akan tetapi, untuk subjek email lamaran kerja wajib diisi. Isi CV sebaik dan semenarik apapun menjadi tidak berarti apa-apa saat kamu lupa menuliskan subjek email. 

Lupa menuliskan subjek dapat membuat kamu kehilangan kesempatan untuk masuk ke jenjang interview. Sayang sekali bukan?

Subjek email fungsinya sama seperti kop pada surat lamaran yakni sebagai penanda tujuan lamaran itu dibuat dan ditujukan kepada siapa. Dari sisi HRD, subjek email membantunya untuk memilah jenis surat yang masuk karena email yang masuk ke perusahaan setiap harinya sangat banyak. 

Penulisan subjek dapat membantu perusahaan mengetahui bahwa kamu memang melamar di perusahaan tersebut dengan posisi yang sesuai. Penulisan subjek pun harus berisi nama perusahaan dan posisi yang dilamar. 

Selain itu, terdapat beberapa aspek penulisan subjek yang wajib diperhatikan seperti berikut ini.

 

Hal yang Harus Diperhatikan saat Menulis Subjek Email


1. Format dan Etika Penulisan

Gunakan bahasa yang baku saat menuliskan subjek. Subjek email bersifat padat dan jelas yang cukup menggambarkan isi email. Subjek tidak menggunakan kata-kata yang panjang karena subjek dapat terpotong pada tampilan di folder inbox. 

Subjek juga  hanya dibaca sekilas sehingga maksud dari subjek sudah harus diketahui di satu hingga tiga kata pertama. Penulisan subjek yang terlalu panjang menyulitkan HRD untuk mengetahui maksud kamu dan email bisa berakhir dengan pengabaian. 

Beberapa perusahaan sudah menuliskan instruksi penulisan subjek lamaran kerja secara seragam. Meskipun singkat, ikuti saja instruksi tersebut. Jangan membubuhkan kata-kata pemanis agar HRD tertarik dengan email kamu atau mengurangi format yang sudah dibuat. 

Ketidaksesuaian dengan instruksi dapat mengesankan pribadi kamu yang tidak disiplin, pembangkang dan tidak cermat. Apabila tidak ada ketentuan penulisan subjek, umumnya subjek lamaran kerja tidak lebih dari 50 karakter.

 

2. Menghindari Kesalahan Penulisan

Kesalahan penulisan dapat terjadi karena typo atau karena kurang cermat dalam menuliskan lagi nama orang atau perusahaan. Typo juga dapat terjadi dalam kesalahan penulisan tanda baca dan penggunaan huruf kapital atau kecil. 

Jangan pula menuliskan subjek dengan huruf kapital semua dengan niat agar menjadi perhatian HRD. Subjek kamu justru akan menampakkan suasana yang bersifat marah atau sedikit memaksa sehingga menjadi kurang sopan.

Kesalahan penulisan nama cukup vital karena dapat membuat HRD menganggap bahwa kamu seseorang yang ceroboh. Kesalahan tersebut juga dapat menimbulkan ketersinggungan sehingga HRD dengan sangat yakin akan mengabaikan emailmu tanpa melihat isi email terlebih dahulu.

Oleh karena itu, sebelum mengirim email sebaiknya kamu melakukan check and recheck pada subjek email lamaran kerja, pengantar/isi email serta apakah kamu sudah melampirkan CV dan syarat-syarat yang lain secara lengkap atau belum. 

 

3. Contoh Subjek Email Lamaran Kerja

Subjek email lamaran kerja dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris disesuaikan dengan lowongan yang tersedia. Berikut ini contoh subjek email lamaran kerja dalam dua bahasa tersebut:

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Lamaran kerja : Nama - posisi yang dilamar 

Job application : Name - position

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Berikut ini contoh subjek email yang merupakan email lanjutan atau balasan dari email sebelumnya 

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Menindaklanjuti interview (posisi yang dilamar) - nama 

Following up (position) - Name

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Setelah menuliskan subjek dengan benar, jangan lupa memperkenalkan diri pada isi atau body email. Gunakan sapaan yang resmi. Format isi sama seperti surat lamaran kerja namun dibuat lebih ringkas. 

Sebaiknya kamu menggunakan email dengan nama pribadi agar menampakkan profesionalitas dan kredibilitas di depan perusahaan. 

Sebelum mengirim, pastikan pula alamat email yang dituju juga sudah benar. Jangan sampai kamu menungu-nunggu balasan email yang tak kunjung datang karena email tersebut memang tidak sampai pada penerimanya.

Dengan memahami cara menulis subjek email lamaran kerja yang baik maka peluang untuk masuk ke tahapan wawancara semakin terbuka lebar. Semoga tips ini bermanfaat ya!


Cara Membuat Portofolio Online Agar Dilirik HRD