Sekarang platform pengembangan aplikasi mobile dan website sangat dibutuhkan dan salah satunya adalah firebase. Namun, kamu akan menemukan cloud firestore realtime database yang sekarang menjadi pilihan bagi para programmer.
Penggunaan firebase sebenarnya dikenal dan digunakan hingga saat ini. Pada tahun 2018 lalu, Google mengakuisisi firebase, sehingga posisi dan kegunaan Google semakin besar dari sebelumnya.
Firebase database sekarang memberikan 2 pilihan cloud database yang memudahkan bagi para user. Kamu harus memahami hal ini terutama para programmer agar bisa menggunakan yang paling tepat dengan kebutuhan masing-masing.
Cloud Firestore
Cloud database jenis ini merupakan yang terbaru dan sangat cocok digunakan untuk pengembangan aplikasi mobile. Cloud firestore memiliki fitur lebih beragam, query lebih cepat, dan skala yang jauh lebih besar daripada realtime database.
Firestore ini cukup fleksibel layaknya skala NoSQL database. Kamu bisa menggunakannya sebagai media penyimpanan dan sinkronisasi data untuk klien dan lainnya.
Kamu bisa memakai cloud firestore untuk pengembangan aplikasi mobile ataupun pengembangan server dengan memakai platform Google Cloud platform dan Firebase.
Realtime Database
Realtime database merupakan bentuk original dari firestore. Cloud database sudah biasa digunakan untuk pengembangan aplikasi mobile yang membutuhkan sinkronisasi data secara real time.
Database ini akan disimpan dalam bentuk JSON. Data ini bisa disinkronisasikan ke berbagai klien dalam waktu yang sama.
Realtime database merupakan API yang juga bisa bersinkronisasi dengan berbagai platform seperti iOS, Android, dan aplikasi website sekaligus menyimpannya dalam sebuah device.
Perbedaan Cloud Firestore Realtime Database
Setelah memahami penjelasan singkat tentang kedua jenis firestore di atas sekarang kamu harus memahami perbedaannya, karena banyak pihak yang membandingkan dan membuat realtime database vs firestore.
Hal ini harus dipahami sebaik mungkin karena keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok dan tentu mempengaruhi biaya dan kebutuhan kamu masing-masing. Adapun perbedaan keduanya bisa dilihat dari fungsi yang ada di bawah ini, yaitu:
1. Data Model
Firebase Realtime serta Firestore menggunakan database berbasis NoSQL yang berarti kamu tidak perlu membuat tabel dan mendefinisikan skema yang ada. Namun, keduanya tetaplah berbeda.
Cloud firestore akan menyimpan data secara kolektif. Jika dalam bentuk dokumen maka penyimpanan data menjadi lebih mudah dan bentuknya akan mirip dengan JSON.
Ketika kamu memakai sub-collection maka daya dengan tingkat hirarki lebih kompleks akan terorganisir lebih mudah terlebih untuk skala besar.
Ketika memakai model firestore ini maka kamu membutuhkan usaha untuk denormalisasi yang lebih singkat dalam mengecilkan ukuran data yang ada.
Realtime database justru berbeda karena menyimpan data dalam ukuran file JSON dalam jumlah besar. Namun, daya yang disimpan harus sederhana dan sangat mudah penyimpanannya. Namun, untuk data dengan tingkat hirarki dan kompleks akan sulit dalam pengorganisasian data.
2. Tampilan
Tampilan yang ada sangat penting terutama jika kamu ingin tahu apakah klien sedang offline maupun online. Realtime database memiliki fitur yang memberitahukan pengguna bahwa keberadaan klien secara langsung.
Namun, cloud firestore tidak memiliki fitur tersebut. Walaupun demikian, kamu tetap bisa memiliki fitur yang sama dengan melakukan sinkronisasi keduanya dengan memakai fungsi cloud yang ada.
3. Query
Hal lain yang harus kamu pahami dari firestore and realtime database adalah perbedaan query-nya, karena hal ini berpengaruh pada perolehan, sortir, dan filer data baik itu dari realtime database atau pun cloud firestore.
Cloud firestore sendiri akan memperbolehkan index query dengan sorting dan filter khusus, kamu juga bisa melakukan filter yang berlanjut dan menggabungkan filter dan sortir dengan properti tertentu pada query tunggal.
Cloud firestore akan selalu mengembalikan seluruh dokumen yang ada, bentuk index didesain secara default. Performa query yang ada juga menjadi proporsional sesuai dengan ukuran dan hasil dataset yang tersedia.
Realtime database memungkinkan user untuk melakukan deep query dengan membuat batasan pada fungsi sortir atau filtering sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Query ini bisa dipakai untuk sortir dan filter properti. Namun, penggunaannya hanya bisa dilakukan satu per satu saja.
Kamu bisa akses data kapan saja, bahkan sampai ke individual data di dalam pohon data JSON. Query tidak membutuhkan index. Tapi, performa dari beberapa query akan berkurang jika dataset yang ada berkembang.
3. Keamanan
Faktor keamanan juga penting dan berbeda antara dua database tersebut. Cloud firestore sendiri bisa mengkombinasikan antara autorisasi dengan validasi. Melalui keamanan yang sama kamu bisa membaca atau menuliskan dari dari server SDKs dengan aman.
Sedangkan realtime database memisahkan antara validasi dan autorisasi. Namun, pembacaan dan menulis di server SDKs tetaplah aman.
Terdapat aturan dalam membaca ataupun penulisan. Kemudian, data yang tervalidasi akan dipisah memakai aturan validasi yang nanti kamu bisa setting sendiri.
4. Skalabilitas
Perbedaan antara firestore and realtime database lainnya dapat dilihat skalabilitas setiap database.
Contohnya saja, cloud firestore bisa digunakan secara otomatis. Kemudian skala yang ada bisa mencapai 1 juta dan 1000 penulisan per detiknya. Bahkan batas tersebut akan bertambah di masa depan. Keterbatasannya justru bergantung pada dokumen individu atau index.
Realtime database sendiri membutuhkan sharding untuk penskalaan. Skala mencapai 200000 dan 1000 write per detik untuk database tunggal. Jika melebihi batas tersebut maka data yang ada harus dibagi ke dalam beberapa database.
Untuk data tunggal, kamu bisa menuliskannya dengan bebas tanpa ada batasan.
5. Performa
Cloud firestore ini bisa digunakan pada berbagai regional sehingga terskala secara otomatis. Kemudian data yang ada di berbagai pusat data pada regional yang berbeda akan terlindungi dan memastikan skalabilitas secara global aman dan reliable.
Kamu bisa memakai konfigurasi untuk multi regional maupun regional saja di berbagai negara.
Realtime database sebaiknya dipakai untuk satu regional sehingga sifatnya terbatas. Selain itu, tingkat latensinya sangat rendah namun tetap ideal untuk pemakaian yang sering dilakukan terutama untuk sinkronisasi.
6. Harga
Selain 5 perbedaan di atas ternyata harga yang diberikan pada masing-masing database cukup berbeda.
Contohnya saja untuk cloud firestore hanya digunakan untuk operasi yang bergantung pada database yang dipakai. Jadi, biaya yang ada lebih rendah, termasuk juga pada bandwith dan storage yang tersedia.
Sedangkan realtime database memberikan biaya pada bandwidth dan penyimpanan saja tetapi harganya lebih mahal.
Walaupun keduanya terkesan berbeda, ternyata baik itu cloud firestore maupun realtime database memiliki pelayanan yang menarik untuk penggunaan offline. Jadi, kamu bisa memakai database yang mana saja untuk klien yang memakai iOS maupun android.
Cloud firebase realtime database merupakan hal yang berbeda. Penggunaan dan kelebihannya bisa kamu pertimbangkan sehingga kamu dapat memilih yang terbaik sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Jika kamu ingin mempelajari cloud firestore dan realtime database lebih dalam, kamu bisa loh mengambil kelas online di platform edukasi seperti Career Companion by Prasmul-eli.
Di platform ini, pembelajaran bisa dilakukan secara fleksibel dengan pengajar yang kompeten dan berpengalaman. Yuk, join sekarang!