Dalam proses lamaran kerja, tidak hanya CV yang dibutuhkan. Namun, beberapa perusahaan juga biasanya akan meminta portofolio untuk mengetahui apakah kamu kompeten atau tidak. Untuk bisa membuat portofolio yang bagus, kamu bisa mengikuti contoh portofolio fresh graduate yang bisa diakses dari berbagai platform online.
Sebagai informasi, portofolio adalah sebuah dokumen yang berisi kumpulan catatan pekerjaan atau karya yang telah kamu buat.
Dibandingkan dengan CV, portofolio isinya lebih lengkap dan juga terukur. Di dalam portofolio biasanya akan menunjukkan project yang sudah kamu lakukan dan juga hasil yang didapat..
Singkatnya, portofolio dapat menjadi personal branding yang menggambarkan bagaimana karakter kamu dalam dunia kerja.
Lalu, apa saja yang bisa dituliskan pada portofolio seorang fresh graduate? Untuk itu, ada baiknya kamu mempelajari cara membuatnya secara menarik sebelum mulai melamar kerja. Ikuti ulasannya berikut ini.
Perbedaan CV vs Portofolio
Saat lulus, kamu mungkin dinobatkan sebagai salah satu lulusan dengan gelar cumlaude. Hal ini tentu membuat orangtua bangga saat menghadiri wisuda.
Namun, hegemoni itu tak akan berlangsung lama saat kamu mulai menyadari seringnya gagal dalam melamar sebuah pekerjaan.
Padahal kamu yakin dengan kemampuan diri dan nama besar kampus tempat kamu belajar dulu, kamu bisa mendapatkan pekerjaan dengan mudah.
Kegagalan yang terjadi ini dapat menghantam mental kamu. Kamu akan merasa hilang kepercayaan diri dan dapat berujung depresi.
Tentu kamu tidak mau hal ini terjadi, bukan? Mungkin tidak ada yang salah dengan surat lamaran maupun CV kamu.
Namun, kamu harus memahami perkembangan teknologi membuat cara melamar pekerjaan sedikit bergeser dari cara konvensional ke serba digital. First impression mengenai tampilan lamaran kerja kamu menjadi sangat penting.
Lalu, apa yang kamu pikirkan ketika harus melampirkan sebuah dokumen pada surat lamaran kerja? Pastilah jawabannya sebuah curriculum vitae (CV). CV adalah sebuah dokumen yang memuat lengkap mengenai data diri, riwayat pendidikan, pengalaman kerja dan prestasi yang telah dicapai.
Pada CV kamu hanya menyebutkan skill dan pengalaman kerja, sedangkan pada portofolio kamu akan menjelaskan lebih detail tentang jenis pekerjaannya, durasi bekerja, bekerja dengan siapa dan contoh hasil pekerjaan tersebut.
Perusahaan akan lebih mementingkan hasil nyata kerja kamu daripada sekedar melihat riwayat pendidikan atau bahkan prestasi yang telah dicapai. Contohnya, apabila kamu seorang desainer grafis kamu dapat menyertakan hasil desain yang sudah dibuat.
Apabila kamu seorang akademisi kamu dapat mencantumkan artikel atau jurnal yang telah dimuat di jurnal yang telah terakreditasi nasional/internasional.
Selain pengalaman kerja, pengalaman organisasi, magang, atau pengalaman menjadi relawan juga dapat dijelaskan pada portofolio.
Kamu dapat menyebutkan nama organisasi, jenis jabatan, dan periodenya, nama perusahaan tempat magang, durasi magang, serta relawan apa dan durasinya.
Sama seperti CV, tidak ada format baku untuk membuat sebuah portofolio. Ide kreatif menjadi poin penting agar portofolio kamu menarik dan berbeda dengan kompetitor kamu.
Portofolio Fresh Graduate
Portofolio seorang fresh graduate dan yang telah berpengalaman tentu akan ditemukan banyak perbedaan terlebih pada bab pengalaman kerja. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena fresh graduate memiliki porsinya sendiri di mata perusahaan.
Apa saja yang harus dituliskan pada portofolio fresh graduate?
Daftar Isi
Daftar isi digunakan untuk memudahkan HRD membaca apa saja yang kamu tuliskan pada portofolio. Susun daftar isi dengan rapi agar mudah dibaca
Data Diri
Data diri yang wajib diisi adalah nama lengkap, tempat tanggal lahir, alamat, email dan nomor handphone.
Kamu bisa menambahkan nama akun pada media sosial. Jangan lupa untuk selalu mengupdate data diri apabila ada perubahan.
Riwayat Pendidikan
Riwayat pendidikan mulai dari pendidikan dasar dan sarjana ke atas. Cantumkan waktu yang ditempuh untuk studi apabila menempuh dalam waktu singkat dan nilai IPK. kamu juga dapat memasukkan riwayat pendidikan non formal atau yang di luar keilmuan kamu, seperti pelatihan atau workshop.
Kemampuan yang Dimiliki
Tuliskan kemampuan yang kamu miliki baik yang berkaitan maupun yang di luar keilmuan kamu.
Kamu dapat menambahkan fitur level pada kemampuan tersebut. Sebutkan nama lembaga tempat berlatih apalagi lembaga tersebut telah tersertifikasi atau ternama.
Pengalaman Kerja
Sebagai seorang fresh graduate mungkin kamu belum banyak memiliki pengalaman kerja. Namun, kamu mungkin banyak memiliki pengalaman organisasi atau pengalaman magang dan menjadi volunteer.
Apabila kamu seorang seorang desainer grafis, kamu dapat memunculkan hasil desain dari tugas kuliah.
Prestasi yang Dicapai
Tuliskan prestasi selama menjadi mahasiswa seperti memenangkan sebuah kompetisi, menghasilkan jurnal, menjadi mahasiswa berprestasi, menjadi awardee beasiswa, dan lain sebagainya.
Jika kamu sering mengikuti kompetisi di luar kuliah kamu, sebaiknya juga disebutkan dan dijelaskan secara singkat bagaimana proses yang kamu lakukan dalam berkompetisi.
Cara Membuat Portofolio Fresh Graduate
Sebelum mengenal contoh portofolio fresh graduate ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti berikut ini
Menggunakan Platform Digital
Seiring perkembangan dunia digital, sebaiknya kamu membuat portofolio di website online seperti di Behance atau Dribble.
Tujuannya agar kamu langsung dapat mempublikasikannya sehingga dapat dilihat oleh job creator.
Kamu tidak harus menggunakan fasilitas berbayar. Kamu bisa memilih platform untuk mengupload portofolio secara gratis pada media sosial seperti Instagram dan Facebook.
Merumuskan Konsep
Buatlah konsep terlebih dahulu. Apabila kamu tidak ada ide, kamu dapat berselancar ke website di atas untuk melihat-lihat dan menemukan ide untuk membuat portofolio.
Rumuskan apa saja yang akan kamu letakkan pada portofolio tersebut. Lalu tentukan tema portofolio. Atur ukuran tampilan dan letak dari tiap-tiap elemen.
Menampilkan dan Mendeskripsikan Karya
Setelah memiliki konsep, saatnya masuk ke bagian penentuan palet warna. Gunakan variasi warna yang sedikit namun eye catching.
Jangan hanya menggunakan teks dalam mendeskripsikan karya. Penggunaan elemen-elemen yang elegan, foto, gambar, dan grafik akan membuat portofolio kamu semakin menarik.
Jelaskan karya kamu dalam kalimat-kalimat yang lugas dan jelas agar mudah dipahami oleh job creator.
Sertakan komen atau feed back positif yang mungkin diberikan klien atau perusahaan kepada hasil karya kamu. Hal tersebut dapat menaikkan interest calon klien karena kamu dianggap kredibel dan sesuai dengan apa yang mereka cari.
Apabila kamu memiliki banyak karya, maka sebaiknya maksimal hanya lima karya terbaik saja yang dicantumkan dan yang lain bisa ditampilkan dalam bentuk list
Menyertakan CTA
Call to action digunakan untuk mengajak job creator bekerja sama dengan kamu. CTA semacam iklan yang biasanya ditulis di akhir/bagian bawah portofolio.
Ajakan ini biasanya ditulis secara singkat dan implicit. Contohnya seperti “Interest? Let’s work together!”
Contoh portofolio fresh graduate
Halaman 1
Halaman 2
Halaman 3
Halaman 4
Halaman 5
Halaman 6
Sebelum meng-upload, cek kembali portofolio kamu terutama bagian penulisan alamat email atau nomor HP. Cek ulang juga apakah ada kesalahan ketik yang dapat mengurangi performa portofolio kamu. Selamat mencoba!
Agar portofolio yang kamu buat bagus, tak ada salahnya mengikuti kelas online yang membahas cara membuat portofolio kerja yang menarik.
Kamu bisa mengikuti kelas online yang bisa meningkatkan skill kamu di Career Companion by Prasmul-eli. Metode pembelajarannya cukup fleksibel dan bisa dilakukan di mana saja. Yuk, daftar sekarang!