Berhasil lolos sampai tahap interview posisi content writer menandakan bahwa kamu telah mengalahkan sejumlah pelamar lainnya. Kini sesi interview sudah di depan mata. Sebaiknya kamu perlu memahami beberapa pertanyaan interview posisi content writer supaya mampu memikat rekruter.
Profesi sebagai content writer mulai banyak diminati. Ilmu dan pengalaman yang kamu dan calon lainnya pun bisa jadi sama bagusnya.
Namun, dengan jawaban yang tepat pada sesi interview bisa mencitrakan kamu sebagai content writer yang tepat untuk perusahaan tersebut.
Biasa pada awal proses interview dimulai, kamu akan diminta untuk memperkenalkan diri dan kesibukan akhir-akhir ini.
Kemudian kamu akan diberikan pertanyaan lanjutan seperti kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki.
Pertanyaan awal lainnya misalnya dari mana kamu mengetahui informasi lowongan kerja ini dan apa yang membuat tertarik untuk bergabung dengan perusahaan ini kerap juga akan ditanyakan.
Kamu cukup menjawab dengan jujur dan penuh ketenangan.
Pertanyaan Interview Content Writer
Ketenangan dan percaya diri menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan interview.
Dengan tampil tenang dan percaya diri, perekrut atau HRD bisa menilai bahwa kamu menguasai ilmu dan pengalaman di bidang ini serta sesuai untuk posisi tersebut.
Mungkin, kamu akan familiar dengan sejumlah pertanyaan interview di bawah ini. Namun, tidak ada salahnya untuk mengingatnya kembali serta menyiapkan jawaban yang terbaik.
Supaya bisa tenang dan percaya diri, berikut 8 pertanyaan yang selalu muncul ketika sesi interview untuk posisi sebagai content writer.
- Apa yang kamu baca akhir-akhir ini?
- Konten seperti apa yang menurut kamu bagus?
Kamu biasa menulis di media mana sebelumnya?
Artikel seperti apa yang biasanya kamu tulis?
- Apa yang kamu lakukan sebelum menulis?
- Sebutkan langkah-langkah yang kamu lakukan untuk menulis konten!
- Apa yang kamu lakukan untuk mengatasi writer’s block?
- Bagaimana cara kamu menulis konten yang SEO-friendly?
Pertanyaan seperti ini cukup kamu jawab dengan jujur dan tenang. Ucapkan dengan pelan dan jelas artikel apa yang terakhir kamu baca atau isu apa yang baru-baru ini diikuti.
Cobalah untuk menjawabnya sesuai dengan topik khusus yang dibutuhkan pada posisi content writer terkait.
Misalnya, perusahaan atau media ini membutuhkan content writer di bidang industri kreatif.
Kamu bisa menjawab bahwa akhir-akhir ini mengikuti rilisan terbaru brand lokal, sejumlah grup musik lokal yang berdiri pada tahun ini dan jawaban serupa.
Hal ini menambah gagasan bahwa kamu adalah sosok yang sangat cocok untuk mengisi posisi sebagai writer di perusahaan tersebut.
Kamu bisa menjawab bahwa konten yang bagus adalah yang menarik audiens seluas-luasnya dan memberikan manfaat sebanyak-banyaknya.
Pada pertanyaan ini, perekrut akan menilai seberapa bagus dan sesuai selera kamu dalam menilai sebuah karya tulisan.
Selain mengikuti isu yang sesuai, kamu juga bisa menyebutkan sejumlah figur atau penulis populer yang tentu familiar di telinga masyarakat.
Menunjuk karyanya dan mengutip kalimatnya tentu membuat perekrut menilai bahwa kamu benar-benar membaca tulisan tersebut dan memiliki selera yang sesuai.
Tidak jarang kamu akan diminta untuk menceritakan ulang. Bisa juga kamu akan diminta menceritakan karya tulis terbaik milikmu.
Biasanya, perekrut sudah mengetahui jawaban ini lewat CV yang kamu kirim. Menanyakannya kembali tentu mempunyai maksud tertentu, yaitu untuk mengetahui apakah pengalaman kerja yang kamu tulis pada CV adalah betul dan bukan dibuat-buat.
Selain itu, kamu akan ditanyakan lagi seputar bagaimana struktur atau hierarki jabatan di sana.
Sangat mungkin kamu akan ditanya pernah menulis tentang apa saja dan coba ceritakan tulisan mana yang paling berkesan.
Semakin bagus pengalaman dan jawaban, harusnya kamu semakin percaya diri dan mampu menjawab pertanyaan seperti ini dengan lancar.
Kamu bisa menyebutkan seluruh topik yang pernah ditulis. Namun, perlu dicatat, sebutkanlah topik-topik yang sesuai dengan bidang content writer yang diperlukan di perusahaan tersebut. Memberikan jawaban langsung menuju intinya berguna untuk menjaga ketertarikan perekrut akan jawaban yang kamu ucapkan.
Sedangkan, menjawab bertele-tele tentang pengalaman kamu yang sebelumnya tidak sesuai dengan posisi yang dibutuhkan perusahaan, malah bisa jadi akan membuat perekrut malas untuk mendengarkan dan menjadi tidak berminat terhadap kamu untuk mengisi posisi tersebut.
Kamu bisa menceritakan sejumlah tahap sebelum menulis.
Biasanya seorang content writer akan melakukan riset isu yang paling relevan untuk diangkat saat ini. Content writer juga harus bisa menyampaikan lewat kalimat bahwa informasi yang ditulis adalah kredibel atau bukanlah simpang siur.
Mengutip sejumlah sumber kredibel tentunya akan membuat tulisan kamu semakin berkualitas
Langkah-langkah menulis konten bisa kamu ceritakan sesuai dengan yang biasa dilakukan.
Misalnya, dimulai dari membuat kerangka tulisan, lalu membuat paragraf pertama atau lead, kemudian memasukan kutipan atau kalimat langsung, setelah itu menuliskan kalimat penutup dan judul yang sesuai dengan isi konten.
Terkadang, kamu akan diberikan pertanyaan juga terkait butuh berapa menit untuk membuat satu tulisan.
Pertanyaan seperti ini cukup kamu jawab jujur sesuai dengan kemampuan. Biasanya, content writer akan menjawabnya sekitar 1 sampai 3 jam tergantung dengan model tulisan yang dibuat.
Writer’s block adalah keadaan di mana seorang penulis mengalami kebuntuan seakan tidak dapat memunculkan ide tulisan.
Biasanya, seorang content writer akan melakukan refreshing singkat seperti minum teh atau berjalan kaki.
Namun, kamu boleh jujur juga semisal ternyata selalu memiliki ide tulisan dan tidak pernah mengalami kebuntuan.
Percaya diri boleh saja, tentu dengan jawaban yang memuaskan. Misalnya, kalau mengalami writer’s block, kamu kerap melakukan riset tiada henti sampai tulisan rampung atau jawaban lainnya
Menulis artikel tentu bisa dilakukan oleh banyak orang, tetapi tidak semua orang penulis mampu menulis konten yang SEO-friendly.
Kandidat content writer yang baik bukan hanya sekadar bisa menulis, melainkan juga memahami Search Engine Optimization (SEO).
Seorang content writer penting untuk mengetahui perihal SEO. Tidak perlu mendalam karena kamu bukan melamar pada posisi SEO Specialist.
Namun, setidaknya kamu mengetahui tentang pemilihan dan penempatan kata kunci yang tepat. Jawaban pada pertanyaan terakhir ini menjadi penentu seberapa mahir kamu di bidang content writer.
Mungkin, akan ada pertanyaan seperti konten berjudul apa yang pernah kamu tulis dan tampil pada halaman pencarian Google.
Lalu, kamu akan diminta pernah mendapat berapa pembaca paling banyak dalam waktu tertentu.
Angka yang kamu sebutkan tentunya akan menjadi nilai jual yang tinggi untuk menempati posisi yang kamu inginkan.
Itulah 8 pertanyaan yang selalu muncul ketika interview posisi content writer. Hafalkan sejumlah angka atau judul konten yang ingin kamu sebutkan ketika interview. Kini kamu bisa menjawabnya dan menghadapi interview dengan tenang dan penuh percaya diri.